Kamis, 04 November 2010

Membaca Intensif

MEMBACA INTENSIF

  1. Hipotesis dalam belajar membaca adalah ketika kita membaca sesuatu, kita menafsirkan di angan-angan bahwa gambarannya seperti ini, namun angan-angan itu bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya, karena saat membaca bacaan tersebut kita belum tahu betul yang dibaca itu memang betul atau tidak.
  2. Antara anak yang baru belajar membaca dengan orang dewasa ini jelas berbeda dalam pembentukan hipotesis, ini dikarenakan pengetahuan mereka jauh tidak sama, dan tentang skemata antara mereka berdua berbeda jauh, karena orang dewasa lebih bannyak memiliki pengalaman daripada anak yang baru belajar membaca. Jadi, jelas sekali pembentukan hipotesis diantara mereka berbeda jauh.
  3. Memang kelihatannya di saat kita membaca atau melihat orang baca itu kelihatannya diam tidak melakukan aktifitas apapun, namun itu ternyata pada waktu kita membaca kita melakukan aktifitas, seperti berfikir, memusatkan perhatian, konsentrasi dan menendalikan diri, serta pada saat kita membaca kita aktif berkomunikasi dengan penulis agar kita bisa mengerti apa yang dimaksudkan oleh penulis itu sendiri
  4. Peran skemata dalam membaca pemahaman adalah kita saat membaca seringkali menemukan kata-kata yang agar kita bisa mengerti ungkapan-ungkapan yang dimaksud oleh penulis karena ungkapan-ungkapan yang kita baca tersebut adalah bagian dari pengalaman yang tersimpan oleh otak, dan pengalaman itu berdampak dengan kita atau tidaknya kita menahan isi bacaan yang kita baca.
  5. Karakteristik Membaca Literal.
  • Merupakan jenis kemampuan membaca yang paling rendah.
  • Ketika proses membaca berlangsung, pembaca tidak melibatkanaspek berfikir kritis.
  • Pembaca hanya menerima apa yang disampaikan oleh pengarang.
  • Bila kegian membaca berakhir pembaca hanya mengingat kembali apa yang dikatakan penulis.
  • Pemahaman membaca literal hanya terbatas pada aspek wacana tersurat.
  • Keberhasilan membaca diukur dari kemampuan seberapa banyak pembaca mengingat kembali apa yang dikatakan penulis.
6. Karakteristik Membaca Kritis.
  • Selama kegiatan membaca sepenuhnya melibatkan kemampuan berfikir.
  • Tidak begitu saja menerima apa yang dikatakan penulis.
  • Membaca kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki.
  • Membaca kritis selalu terlibat dengan permasalahn mengenai gagasan bacaan.
  • Hasil membaca untuk diingat dan diterapkan bukan untuk dilupakan.

7. Karakteristik Membaca kreatif.

  • Kegiatan membaca tidak berhenti sampai pada saat menutup buku.
  • Mampu menerapkan hasil membaca untuk kepentingan hidup sehari-hari.
  • Munculnya perubahan sikap dan tingkah laku setelah proses membaca selesai.
  • Hasil membaca bermanfaat sepanjang masa.
  • Mampu menilai kritis dan kreatif bahan bacaan.
8. Model Pemahaman Proses Membaca

· Model Bottom Up : adalah model pemahaman proses membaca yang melibatkan ketepatan,rincian, dan rangkaian persepsi dan identifikasi huruf-huruf, kata-kata, pola ejaan, dan unit bahasa lainnya.

· Model Top Down : adalah model pemahaman proses membaca yang memerlukan pengetahuan, pengalaman, dan kecerdasan pembaca diperlukan sebagai dasar dalam memahami bacaan.

· Model Interaktif : Model ini merupakan kombinasi antara pemahaman model top-down dan model bottom-up. Pada model interaktif, pembaca mengadopsi pendekatan top-down untuk memprediksi makna, kemudian beralih ke pendekatan bottom-up untuk menguji apakah hal itu benar-benar dikatakan oleh penulis.

0 komentar:

translator

Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch
Template by : kendhin x-template.blogspot.com